Non Revenue Water (NRW)
- oleh admindpu
- 26 Januari 2023 15:19:55
- 526 views
Kehilangan air (Non Revenue Water/NRW) merupakan suatu masalah dalam pengelolaan pelayanan air bersih atau air minum perpipaan. Permasalahan kehilangan air ini mengakibatkan kerugian yang cukup besar baik untuk perusahaan daerah air minum (PDAM) maupun bagi masyarakat sebagai konsumen PDAM. Beberapa kerugian yang terjadi akibat permasalahan kehilangan air antara lain adalah berkurangnya keuntungan PDAM, berkurangnya kuantitas dan tekanan air yang dapat digunakan oleh konsumen serta turunnya kualitas air minum yang didistribusikan kepada konsumen. Kehilangan air dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Un Accounted for Water
Air yang tidak tercatat (terukur) (tidak dapat dipertanggungjawabkan) merupakan air yang hilang tidak terpantau, tidak diketahui lokasi dan kedudukannya.
2. Non Revenue Water
Air yang tidak menjadi penghasilan (dapat dipertanggungjawabkan) merupakan air yang hilang dapat diukur dan diketahui besarannya namun tidak dapat direkeningkan.
Kehilangan air merupakan jumlah air yang tidak tercatat dan air yang tidak menjadi penghasilan. Secara umum kehilangan air dapat dijelaskan dalam gambar berikut ini:
Gambar 1. Diagram Kehilangan Air
Pada diagram di atas terlihat bahwa air yang menjadi pendapatan adalah air yang tercatat, tertagih dan terbayar. Selebihnya air hilang sebagai kehilangan air secara fisik dan kehilangan air secara komersial (non fisik).
Kehilangan air secara fisik sering disebut sebagai kebocoran fisik, merupakan kebocoran yang secara nyata (fisik) yang menyebabkan air tidak dapat disalurkan (dijual) kepada pelanggan karena air keluar dari jaringan pipa oleh sebab-sebab tertentu.
Kehilangan air secara komersial sering disebut sebagai kebocoran non fisik, merupakan kebocoran yang tidak nyata (non fisik) yang menyebabkan air tidak terukur dengan baik dan tepat karena sebab-sebab tertentu sehingga tidak menjadi pendapatan dari jasa penyediaan air.
Tabel 1. Kehilangan Air
Kehilangan Air Fisik |
Kehilangan Air Komersial |
1. Kebocoran pipa 2. Kerusakan aksesoris |
1. Tidak adanya water induk 2. Ketidak akuratan meter pelanggan 3. Kesalahan pencatatan meter pelanggan 4. Kesalahan input data |
Gambar 2. Kehilangan Air Secara Fisik
Gambar 3. Kehilangan Air Secara Komersial
Perusahaan air minum merupakan sebuah perusahaan yang menjual jasa dalam penyediaan air minum. Air adalah bahan baku yang juga merupakan ukuran di dalam pemberian imbalan atas jasa tersebut. Atas dasar hal tersebut maka efisiensi antara air yang dapat disalurkan dan air yang terukur harus tinggi supaya pendapatan perusahaan menjadi maksimal.
Tingkat kehilangan air yang relatif tinggi pada sistem perpipaan PDAM merupakan cerminan dari pengelolaan PDAM yang tidak efisien. Sebaliknya keberhasilan menurunkan tingkat NRW menjadi indikasi keberhasilan penyelenggara pelayanan PDAM. NRW menjadi faktor pengungkit kunci (key leveraging factor) bagi kinerja PDAM karena pengaruh keberhasilan menurunkan NRW mampu mengungkit semua prestasi pelayanan PDAM secara komprehensif.
-CK-