BENDUNGAN

Manfaat Bendungan

Ditinjau dari manfaat dan tujuan pembangunan sebuah bendungan ada 2 (dua) yaitu :

  1. Single Purpose Reservoir

Fungsi bendungan disini pada awalnya hanya untuk menyediakan air (reservoir), terutama untuk industri, misalnya industri pertambangan dimana umur manfaat dari bendungan tersebut akan tergantung dari deposit sumber daya tambang yang ada. Bila deposit tambang sudah habis, maka kegiatan juga berhenti dan bendungan  tersebut tidak dimanfaatkan lagi.

Banyak bendungan yang telah dibangun hanya semata-mata untuk suplay air. Walaupun akhirnya selama dioperasionalkan timbul modifikasi-modifikasi karena pengaruh dari luar setelah proyek selesai dibangun.

 

  1. Multi Purpose Reservoir

Manfaat bendungan berkembang dan memiliki banyak manfaat yang dapat diperoleh selama mengembangkan sumber daya air terseut melalui bendungan. Melalui berbagai studi yang mendalam, berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari bendungan antara lain :

  1. Water Supply, untuk industri dan penduduk
  2. Irrigation, untuk pertanian/perkebunan
  3. Silt Retention, untuk meningkatkan kualitas air
  4. Transportation, untuk transportasi air
  5. Flood mitigation, untuk pengendalian banjir
  6. Electricity, untuk penyediaan energi listrik bagi industri dan penduduk
  7. Recreation, untuk rekreasi/wisata

Untuk point 1, 2, 3, 4 dan 6 tujuannya adalah menjaga agar reservoir tetap penuh untuk menjamin kontiunitas penyediaan air pada musim kemarau, dan untuk point 5, reservoir dapat menampung sebagian atau seluruh debit banjir sehingga dapat berperan sebagai pengendali banjir, sedangkan untuk point 7, publik menghendaki elevasi reservior relatif tetap.

 

Umur Bendungan

Bila bendungan dilaksanakan dengan baik, maka ia akan berumur panjang sekali. Banyak bendungan yang masih beroperasi walaupun sudah mencapai ribuan tahun.

Gravity dan rockfill dams pada umumnya berumur lebih panjang dibandingkan jenis arch dan buttress dam. Dalam analisis keuangan, biasanya bendungan diperhitungkan pengembalian investasinya selama 50 atau 60 tahun.

Umur bendungan biasanya banyak ditentukan oleh jumlah endapan lumpur (silt) yang dibawa oleh sungan yang bersangkutan.

Dalam tahap perencanaan, umur bendungan biasanya dipertimbangkan dalam analisis pengembalian biaya investasinya. Namun demikian, biasanya bendungan tidak hanya dipertimbangkan dari manfaat ekonominya tetapi juga manfaat sosialnya yang tinggi. Perencanaan bendungan merupakan multy disciplinary approach, yaitu melibatkan berbagai disiplin ilmu.

 

Tipe Bendungan

Secara mendasar, tipe bendugan dibagi dalam dua jenis, yaitu :

  • Embankment dam (bendungan urugan)

Tipe ini, bendungan dibanguna dengan galian material alam yang ditimbun tanpa bahan perekat sehingga membentuk tanggul besar yang mampu berfungsi sebagai bendungan dan stabil (tidak mengguling dan menggeser).

Pada bendungan jenis ini, tidak boleh terjadi overtopping (air melimpah di atas badan bendung) dan tidak boleh terjadi leakage (kebocoran besar), dikarenakan kedua hal tersebut dapat menyebabkan jebolnya bendungan.

Untuk menghindari overtopping, bendungan biasanya dilengkapi dengan bangunan spillway yang memadai. Sedangkan untuk kebocoran bisa diatasi dengan cara memperlebar kaki bendung, menggunakan impervious material atau menggunakan decked yaitu lapisan beton slab pada lereng up stream dan juga grouting.

  • Concrete/Masonry dam (bendungan beton/pasangan batu)

Tipe ini, bendungan dibangun menggunakan struktur beton, pasangan batu kali atau keduanya sehingga mampu berfungsi sebagai bendungan dan stabil (tidak mengguling dan menggeser).

Pada bendungan jenis ini sangat perlu dicek stabilitas strukturnya. Ada 3 (tiga) kondisi yang harus dijaga yaitu geser, guling dan patah.

 

Pembagian Alokasi Volume Bendungan

Volume air yang tertampung dalam bendungan yang dipergunakan untuk berbagai keperluan (multi purpose storage),  volume simpan akan dibagi menjadi beberapa bagian antara lain :

 

  1. Volume Pengendali Banjir (Flood Mitigating Storage)

Volume ini ditampung dalam bagian teratas, dimulai dari elevasi garis genangan maksimum yang dizinkan, ke bawah sampai elevasi mercu pelimpas, yang secara teknis disebut Elevasi Air Normal atau Elevasi Operasi Normal.

Ruang ini digunakan untuk menampung sementara air berlebihan yang memasuki bendungan untuk diatur pelepasannya (rerouted) ke hilir agar tidak menimbulkan bencana banjir pada daerah di hilir bendungan.

 

  1. Volume Manfaat
  2. Volume simpan manfaat (useful storage); yang terletak tepat di bawah volume pengendali banjir, di antara elevasi ar normal sebagai batas atas, dan elevasi air minimum, yaitu elevasi ambang bawah dari lubang lepasan (outlet) sebagai batas bawah.
  3. Volume simpan prioritas (priority storage): yaitu suatu persentase tertentu dari volume simpan manfaat yang hanya dipakai melayani penggunaan yang diprioritaskan pada saat terjadi kelangkaan air, biasanya penggunaan untuk air minum dan rumah tangga (domestic use) menjadi prioritas untuk memantaatkan volume simpan prioritas ini.

 

  1. Volume Simpan Mati (Dead Storage)

Bagian ini merupakan bagian paling bawah bendungan yang dibatasi di batas atas oleh elevasi air minimum dan di batas bawah oleh dasar bendungan,  yang sebenarnya disediakan untuk menampung sedimen khususnya sedimen yang berbutir halus yang akan mengendap di hulu bendungan. Air yang tertampung didalamnya tidak dapat dialirkan ke hilir untuk dimanfaatkan. (tw-sdakp)

Gambar 1. Pembagian Volume Bendungan

Gambar 2. Pola Pengendapan Sedimen dalam Bendungan