JENIS KERUSAKAN JALAN PADA PERKERASAN LENTUR (Bagian Kedua)

JENIS KERUSAKAN JALAN PADA PERKERASAN LENTUR

(Bagian Kedua)

2.   Distorsi (distortion)

Distorsi adalah perubahan bentuk yang dapat terjadi akibat lemahnya tanah dasar sehingga terjadi tambahan pemadatan akibat beban lalu lintas. Distorsi dapat dibagi menjadi beberapa jenis antara lain:

2.1   Alur (ruts)

Alur merupakan kerusakan yang terjadi pada lintasan roda sejajar dengan as jalan yang disebabkan oleh lapis perkerasan yang kurang padat. Berikut tampak kerusakan alur:

 

2.2   Keriting (corrugation)

Keriting merupakan kerusakan alur yang terjadi melintang jalan.

Kemungkinan penyebab kerusakan:

a.   Lalu lintas dipakai sebelum perkerasan mantap

b.   Aspal yang dipakai mempunyai penetrasi yang tinggi

c.   Banyak menggunakan aggregat halus, agregat bulat dan licin

Berikut tampak kerusakan keriting jalan:

 

2.3   Sungkur (shoving)

Sungkur merupakan kerusakan yang terjadi akibat dari deformasi plastis yang terjadi setempat ditempat kendaraan sering berhenti, kelandaian curam, dan tikungan tajam. Berikut tampak kerusakan sungkur:

 

 

2.4   Amblas (grade depression)

Amblas merupakan kerusakan jalan yang terjadi setempat/tertentu dengan atau tanpa retak yang disebabkan oleh kendaraan yang melebihi apa yang direncanakan. Berikut tampak kerusakan amblas:

 

2.5   Jembul (upheaval)

Jembul merupakan kerusakan yang terjadi setempat dengan atau tanpa retak yang disebabkan adanya pengembangan tanah dasar ekspansif. Berikut tampak kerusakan jembul:

 

3.   Cacat permukaan (disintegration)

Cacat permukaan merupakan kerusakan yang mengarah pada kerusakan secara kimiawi dan mekanis dari lapis permukaan. Cacat permukaan dapat dibagi menjadi beberpa jenis antara lain:

3.1   Lubang (potholes)

Lubang merupakan kerusakan jalan berupa mangkuk yang memiliki ukuran bervariasi dari kecil sampai besar. Berikut tampak kerusakan lubang:

 

3.2   Pelepasan butir (ravelling)

Pelepasan butir merupakan kerusakan jalan yang ditandai dengan melepasnya butir lapis perkerasan yang dapat terjadi secara meluas. Berikut tampak kerusakan pelepasan butir:

 

3.3   Pengelupasan lapis permukaan (stripping)

Pengelupasan lapis permukaan merupakan kerusakan yang disebabkan oleh kurangnya ikatan antar lapis permukaan dan lapis bawahnya atau terlalu tipis lapis permukaannya. Berikut tampak kerusakan pengelupasan lapis permukaan:

 

4.   Pengausan (polished aggregate)

Pengausan merupakan kerusakan yang terjadi karena agregat yang berasal dari material yang tidak tahan aus terhadap roda kendaraan/ agregat berbentuk bulat dan licin. Berikut tampak kerusakan pengausan:

 

5.   Kegemukan (bleending or flushing)

Kegemukan merupakan kerusakan yang terjadi pada saat temperatur tinggi, aspal menjadi lunak, dan akan terjadi jejak roda yang dapat disebabkan pemakaian kadar aspal yang tinggi pada campuran aspal. Berikut tampak kerusakan kegemukan:

 

6.   Penurunan pada bekas penanaman utilitas (utility cut depression)

Kerusakan jenis ini merupakan kerusakan yang terjadi karena pemadatan yang tidak memenuhi syarat.