WASPADA LA NINA DAN PENINGKATAN RISIKO BENCANA HIDROMETEOROLOGI

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa awal musim hujan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta umumnya terjadi pada Oktober dasarian III 2021 kecuali di wilayah Sleman sekitar Merapi pada Oktober dasarian I dan wilayah Sleman bagiat barat & utara , Kulon Progo bagian barat & utara terjadi pada Oktober dasarian II.

Prakiraan Curah Hujan & Sifat Hujan Bulan Oktober 2021

Gambar 1. Prakiraan Curah Hujan & Sifat Hujan Bulan Oktober 2021 (Sumber : Staklim Jogja)

 

Prakiraan Curah Hujan & Sifat Hujan Bulan November 2021

Gambar 2. Prakiraan Curah Hujan & Sifat Hujan Bulan November 2021 (Sumber : Staklim Jogja)

 

Prakiraan Curah Hujan & Sifat Hujan Bulan Oktober 2021

Gambar 3. Prakiraan Curah Hujan & Sifat Hujan Bulan Desember 2021 (Sumber : Staklim Jogja)

 

BMKG juga menginformasikan Sejak September dasarian III 2021, berdasarkan hasil pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator menunjukkan Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) di wilayah Samudra Pasifik Tengah telah melewati ambang batas La-Nina. Nilai anomali iklim global di Samudera Pasifik telah melewati ambang batas La Nina yakni mencapai -0.63°C pada dasarian III September 2021, -0.61°C pada dasarian I Oktober 2021 : -0.61°C dan -0.92°C pada dasarian II Oktober 2021. Padahal ambang batas kategori La Nina hanya -0,5°C. "Indeks Enso Oktober 2021 sebesar -0.83°C menunjukkan ENSO dalam kondisi prasyarat La-Nina Lemah. Diprakirakan fenomena ENSO La-Nina Lemah dan dimungkinkan menjadi La-Nina Moderat berlangsung hingga awal tahun 2022.

 

Fenomena La Nina

Fenomena La Nina adalah kondisi penyimpangan (anomali) suhu permukaan laut Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin daripada kondisi normalnya. Fenomena La Nina akan dinyatakan sebagai “Kejadian La Nina” atau “La Nina event” apabila kondisi penyimpangan (anomali) suhu permukaan laut Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin daripada kondisi normalnya. Selain itu, perubahan permukaan laut tersebut juga diikuti oleh perubahan sirkulasi atmosfer di atasnya berupa peningkatan angin pasat timuran lebih kuat dari kondisi normalnya, dan telah berlangsung beberapa bulan (2-3 bulan).
(Sumber : https://tirto.id/apa-itu-la-nina-bagaimana-dampaknya-terhadap-cuaca-di-indonesia-gkXu )

La Nina terjadi apabila angin menghembus air hangat permukaan laut dari Amerika Selatan ke arah barat menuju Indonesia, sehingga air dingin naik ke permukaan. Proses penghangatan perairan Indonesia mendorong pembentukan awan yang berlebih sehingga meningkatkan curah hujan yang cukup signifikan. BMKG memprediksi fenomena La Nina akan terjadi pada November 2021 hingga Februari 2022. Peningkatan intensitas curah hujan ini akan memberikan dampak yang cukup tinggi, yaitu sekitar 60%.

 

Dampak Fenomena La Nina

Didasarkan pada kejadian La Nina tahun 2020 lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari terutama di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan, maka La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 - 70% di atas normalnya. Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.

Bencana hidrometeorologi antara lain yaitu banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung ataupun terjadinya badai tropis.

Gambar 4. Beberapa bencana hidrometeorologi

 

Himbauan selama fenomena La Nina Berlangsung :

  • Masyarakat dihimbau menunda bepergian saat terjadi hujan lebat,
  • Menghindari aktivitas di pantai saat terjadi hujan lebat, karena potensi peningkatan tinggi gelombang bisa terjadi,
  • Hindari berteduh atau berdekatan dengan pohon perindang yang besar,papan reklame, serta piranti ketinggian lainnya,
  • Selalu aktif mendengarkan/memantau info Cuaca dari BMKG.

Dalam menghadapi Fenomena alam seperti La Nina ini, kita semua tidak perlu was-was ataupun panik, yang terpenting adalah selalu waspada. Apabila membutuhkan nomor-nomor penting di Kulon Progo, anda dapat menyimpan data di bawah ini jika sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan dengan segera.

Gambar 5. Nomor-nomor penting di Kulon Progo

(AC-SDA)