Pengendalian Temperatur Aspal

Aspal adalah material termoplastik yang akan menjadi keras atau lebih kental jika temperatur/suhu berkurang dan akan lunak atau lebih cair jika temperatur bertambah, sehingga  suhu merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan aspal.

Temperatur / suhu aspal harus tetap terjaga, oleh karena itu lokasi AMP (Asphalt Mixing Plant) harus disesuaikan dengan lokasi proyek. Lokasi AMP yang baik adalah sebisa mungkin dekat dengan lokasi proyek sehingga dapat mengurangi banyaknya kehilangan temperatur selama pengangkutan.

Pekerjaan aspal terbagi dalam beberapa tahapan antara lain: Pencampuran, Menuangkan aspal ke dump truck, Pemasokan ke alat penghampar, Pemadatan awal, pemadatan antara, dan pemadatan akhir. Semua tahapan tersebut mempunyai ketentuan temperatur/suhu yang berbeda-beda. Berikut suhu aspal saat pencampuran dan pemadatan.

Proses pelaksanaan

Temperatur ºC

Pencampuran

145 – 155

Menunangkan aspal ke dump truk

135 – 150

Pemasokan ke alat penghampar

130 – 150

Pemadatan awal

125 – 145

Pemadatan antara

100 – 125

Pemadatan akhir

>95

Temperatur yang tidak sesuai / lebih rendah dari spesifikasi saat pemadatan dapat mempengaruhi karakteristik dari hotmix antara lain dapat mengurangi nilai density, nilai stabilitas, dan juga nilai flow. Pemadatan yang tidak sempurna mengakibatkan banyaknya rongga dalam campuran aspal, sehingga ikatan antara agregat dengan aspal tidak akan optimal dan mengakibatkan aspal lebih cepat rusak. (BM)