INVESTIGASI TANAH DI DAERAH IRIGASI KAYANGAN DAN DAERAH IRIGASI PLELEN
- oleh dpu@kulonprogokab.go.id
- 23 Oktober 2024
- 70 views
Daerah Irigasi kecil yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo (DPUPKP Kulon Progo) seluas 1.533 Ha dengan sumber air dari Sungai Tinalah, Sungai Kamal, Sungai Plelen, Sungai Kanjangan, Sungai Papah, Sungai Serang dan lain-lain. Daerah Irigasi kecil ini terbagi menjadi 3 Kejuron yaitu : Kejuron Tulangan, Kejuron Kayangan dan Kejuron Plelen. Untuk rencana pelaksanaan kegiatan RJIP tahun 2025 lokasinya adalah D.I.Kayangan dan D.I.Plelen yang berada di lokasi perbukitan. Secara umum kondisi tanah di lokasi D.I.Kayangan dan D.I.Plelen perlu diketahui karakteristiknya dan perlu diuji melalui soil investigation (penyelidikan tanah) secara teknik, sesuai dengan hasil koordinasi usulan rencana kegiatan beberapa waktu yang lalu. Untuk mengetahui karakteristik tanah sebagaimana diatas telah dilakukan pengujian tanah baik uji sondir maupun pengujian tanah di Laboratorium mekanika tanah.
Analisis hidrometer sangat penting untuk memperoleh distribusi ukuran partikel yang lengkap dari tanah tersebut. Distribusi ukuran partikel yang diperoleh dari analisis saringan dapat digabungkan dengan data dari analisis hidrometer untuk menghasilkan kurva gradasi yang lengkap. Dimungkinkan untuk memperkirakan persentase partikel lanau dan lempung yang ada di bagian yang lebih halus dari analisis hidrometer. Ukuran partikel merupakan salah satu kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah suatu tanah cocok untuk membangun jalan, tanggul, bendungan, dan lain-lain. Informasi yang diperoleh dari analisis ukuran partikel dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan air tanah jika uji permeabilitas tidak tersedia. Adapun hasil-hasil berkaitan penyelidikan tanah di Daerah Irigasi Kayangan dan Plelen Kapanewon Girimulyo pada 7 Agustus 2024 sebagai berikut :
Derajat kejenuhan adalah perbandingan antara volume air dengan volume pori dari suatu tanah. Meningkatnya jumlah air yang dikandung oleh suatu tanah akan menyebabkan volume tanah meningkat namun kepadatan tanah tersebut akan menurun. Dari hasil penyelidikan diperoleh derajat kejenuhan 35,54%.
Angka pori (void ratio) menunjukkan seberapa besar ruang kosong yang disebut pori-pori tanah terhadap ruang padat. Pori-pori inilah yang nanti akan terisi air atau butiran tanah yang lebih kecil. Nilai void ratio didapat angka 1,282
Porositas (porosity) adalah prosentase total pori dalam tanah yang ditempati oleh air dan udara, dibandingkandengan volume total tanah. Pori tanah pada umumnya ditempati udara untuk pori kasar,sementara pada pori kecil akan ditempati air. Adapun faktor yang mempengaruhi nilai porositas adalah ukuran butiran dan berat jenis tanah. Diperoleh dalam penyelidikan nilai porositas sebesar 0,562 %
Berat jenis (specific gravity) tanah adalah angka perbandingan antara berat isi butir tanah dengan berat isi air suling pada volume yang sama dan suhu tertentu. Berat jenis tanah sangat penting diketahui yang selanjutnya digunakan dalam perhitungan - perhitungan mekanika tanah. Diperoleh dalam penyelidikan nilai berat jenis tanah 2,53
Kohesi (cohesion) adalah gaya tarik menarik antara partikel dalam batuan, dinyatakan dalam satuan berat per satuan luas. Kohesi batuan akan semakin besar jika kekuatan gesernya makin besar. Nilai kohesi (c) diperoleh dari pengujian laboratorium yaitu pengujian kuat geser langsung (direct shear strength test) dan pengujian triaxial (triaxial test). Diperoleh dalam penyelidikan nilai Kohesi tanah 0,070 kg/cm3.
Sudut geser tanah adalah sudut rekahan yang terbentuk ketika material tanah atau batuan dikenai gaya atau tegangan yang melebihi tegangan gesernya. Sudut geser tanah merupakan salah satu parameter tanah yang digunakan untuk mengukur kuat geser tanah. Diperoleh dalam penyelidikan nilai sudut geser tanah 26,44 derajad.
Berdasarkan hasil-hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan kemudian segera dilakukan perhitungan stabilitas lereng. Kemantapan (stabilitas) lereng merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam pekerjaan yang berhubungan dengan Konstruksi bangunan air yang didalamnya meliputi : penggalian dan penimbunan tanah dan seluruh tahapan pelaksanan konstruksi di lokasi D.I.Kayangan dan D.I.Plelen nantinya, tentunya stabilitas lereng yang akan diterapkan berguna untuk mendukung keamanan dan kehandalan konstruksi bangunan saluran pembawa sesuai dengan areal layanan yang akan diairi. J-SDA