Mengenal Lead Rubber Bearing (LRB), Teknologi Tahan Gempa di Jembatan Pandansimo
- oleh admindpu
- 28 Desember 2023
- 1878 views
Pembangunan Jembatan Pandansimo telah dimulai, ditandai dengan acara groundbreaking pada Senin, 11 Desember 2023. Acara groundbreaking dihadiri diantaranya oleh Gubernur DIY Hamengku Buwono X, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional, dan perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Bantul dan Kulon Progo. Jembatan Pandansimo merupakan penghubung Jalur Lintas Selatan (JLS) yang menghubungkan ruas jalan Congot – Ngremang di sebelah barat dan Pandansimo – Samas di timur Sungai Progo.
Proyek pembangunan Jembatan Pandansimo ini akan berlangsung selama 408 hari kalender atau selama 15 bulan dengan nilai kontrak mencapai 815 miliar rupiah dan diharapkan dapat diserahterimakan (PHO) pada akhir tahun 2024. Jembatan didesain menggunakan tipe multi arch bridge dengan menggunakan corrugated steel plate. Total panjang penanganan mencapai 1900 meter yang terdiri dari jalan pendekat, jembatan slab on pile, dan jembatan utama sepanjang 675 meter dengan lebar 24 meter.
Mengingat lokasinya yang berada dekat dengan tepi pantai selatan Pulau Jawa dengan lempeng aktif Indo – Australia, jembatan ini dilengkapi dengan teknologi tahan gempa berupa lead rubber bearing (LRB). Teknologi LRB ini sebelumnya sudah diterapkan di Jembatan Kretek II. Tujuan dari penggunaan LRB adalah untuk mengisolasi bangunan agar saat terjadi gempa tidak mengalami deformasi dan kerusakan yang besar. Energi dari tanah yang tersalur melalui fondasi direduksi dengan adanya LRB ini. LRB terbuat dari bahan elastomer (karet) dan pelat-pelat baja berbentuk bundar yang ditumpuk yang pada bagian tengahnya diberi rongga untuk diisi dengan lead (timbal).
Masing-masing bagian dari LRB memiliki fungsi tersendiri. Karet pada ujung penutup berperan sebagai penghubung isolator dengan struktur di atasnya. Karet bantalan berfungsi untuk memperpanjang periode getaran bangunan, mereduksi gaya inersia, dan memberi fleksibilitas lateral. Baja berfungsi untuk menahan beban aksial dari struktur atas untuk diteruskan ke fondasi. Sedangkan lead (timbal) berfungsi untuk mengurangi gaya gempa akibat adanya perpindahan. Pada saat gempa, timbal akan berubah bentuk dan meregang ke samping.
Dengan dibangunnya Jembatan Pandansimo diharapkan mampu mempersingkat waktu tempuh dari Congot hingga Samas menjadi 20 menit, meningkatkan dan memeratakan perekonomian masyarakat, mendekatkan UMKM dengan pasar, serta mengembangkan destinasi wisata di selatan Jawa.
(BM)
Sumber:
- Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah – DIY Kementerian PUPR
- Clapeyronmedia